Tuesday, January 17, 2017




Dikutip Liputan6.com dari laporan Bank Indonesia, Senin (16/1/2017), perlambatan pertumbuhan ini didorong oleh perlambatan ULN sektor publik dan penurunan ULN sektor swasta. Perlambatan pertumbuhan ULN terjadi baik pada ULN berjangka panjang maupun ULN berjangka pendek. Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN Indonesia pada akhir November 2016 menjadi sebesar US$ 316 miliar atau setara dengan Rp 4.219,8 triliun‎ (kurs 13,354 per dolar AS).

Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN didominasi ULN sektor swasta. Posisi ULN sektor publik dan swasta masing-masing tercatat sebesar US$154,5 miliar (48,9 persen dari total ULN) dan US$161,5 miliar (51,1 persen dari total ULN). ULN sektor publik tumbuh melambat menjadi 12,1persen (yoy) dari 17,0 persen (yoy) pada bulan Oktober 2016. Selain itu, ULN sektor swasta turun 3,4 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada Oktober 2016 yang sebesar 2,0 persen (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang (86,7 persen dari total ULN). ULN berjangka panjang pada November 2016 mencapai US$ 274,1 miliar, terdiri dari ULN sektor publik sebesar US$153,7 miliar (56,1persen dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar US$120,4 miliar (43,9 persen dari total ULN jangka panjang).
Sementara itu, ULN berjangka pendek sebesar US$ 42,0 miliar (13,3 persen dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar US$ 41,2 miliar (98,1 persen dari total ULN jangka pendek) dan ULN  sektor publik sebesar US$ 0,8 miliar (1,9 persen dari total ULN jangka pendek).

ULN berjangka panjang tumbuh 3,1 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2016 yang sebesar 6,2 persen (yoy), sementara ULN berjangka pendek tumbuh 7,1persen (yoy), juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Oktober 2016 sebesar 8,3 persen (yoy).
Menurut sektor ekonomi, ULN swasta pada akhir November 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,8 persen. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ULN sektor keuangan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih pada November 2016 mencatat pertumbuhan tahunan yang negatif, sementara ULN sektor industri pengolahan tumbuh melambat.

Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada November 2016 masih cukup sehat, namun tetap mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi. (Yas/Gdn)

Related Posts:

  • Kini Kena Tilang Tidak Perlu Lagi Sidang KENA TILANG TIDAK PERLU LAGI SIDANG PELANGGAR TINGGAL TUNGGU PUTUSAN DAN BAYAR DENDA JAKARTA-Mahkamah Agung (MA) Mengeluarkan Peraturan MA No. 12/2016 tentang Tilang. Peraturan itu menjelaskan pengendara yang mendapat … Read More
  • RAMLAN BUTARBUTAR KAPTEN PERAMPOKAN SADIS PULOMAS Ramlan Butarbutar (51 tahun) adalah Otak atas pembunuhan sadis Pulomas akhirnya ditangkap, tetapi saat proses penangkapan, Ramlan Butarbutar tewas ditembak oleh Polisi kar… Read More
  • Tarif STNK-BPKB Telah Resmi Naik 3x Lipat JAKARTA-Pemerintah melalui Kepolisian Republik Indonesia telah resmi menerapkan tarif baru penerbitan dan pengurusan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaran) - BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) Serentak secara nasional m… Read More
  • Pecahkan Kaca Mobil, Pencuri Gondol Rp. 174 JutaPecahkan Kaca Mobil, Pencuri Gondol Rp. 174 Juta Sragen - Aksi pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil terjadi di Sragen. Kaca Mobil Toyota Avanza perak metalik milik Deni Fadilah Rahman, 23, warga Dukuh Cekel RT 023… Read More
  • Sudah Teken PP Nomor 60 Tahun 2016, Presiden Pertanyakan Kenaikan STNK 3x Lipat Pemberlakuan tarif baru untuk pengurusan surat-surat kendaraan bermotor pada awal tahun ini memancing kehobohan masyarakat, yang disinyalir lantaran biaya pengurusan surat-surat kendaraan bermotor itu naik dengan sangat … Read More

0 komentar :

Post a Comment

Sample Text

Powered by Blogger.

Video

Popular Posts

About Me

WHO AM I???
Nama : Bayu Adie Setiawan
Bekerja wirausaha, dan menulis blog sebagai 
teman dalam kesempitan.. hehehe
Profil lengkap saya bisa anda lihat di sini
Facebook