Dikutip Liputan6.com dari laporan Bank Indonesia,
Senin (16/1/2017), perlambatan pertumbuhan ini didorong oleh perlambatan
ULN sektor publik dan penurunan ULN sektor swasta. Perlambatan
pertumbuhan ULN terjadi baik pada ULN berjangka panjang maupun ULN
berjangka pendek. Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN Indonesia
pada akhir November 2016 menjadi sebesar US$ 316 miliar atau setara
dengan Rp 4.219,8 triliun (kurs 13,354 per dolar AS).
Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN didominasi ULN sektor swasta. Posisi ULN sektor publik dan swasta
masing-masing tercatat sebesar US$154,5 miliar (48,9 persen dari total
ULN) dan US$161,5 miliar (51,1 persen dari total ULN). ULN sektor publik
tumbuh melambat menjadi 12,1persen (yoy) dari 17,0 persen (yoy) pada
bulan Oktober 2016. Selain itu, ULN sektor swasta turun 3,4 persen
(yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada Oktober 2016 yang
sebesar 2,0 persen (yoy).
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh
ULN berjangka panjang (86,7 persen dari total ULN). ULN berjangka
panjang pada November 2016 mencapai US$ 274,1 miliar, terdiri dari ULN
sektor publik sebesar US$153,7 miliar (56,1persen dari total ULN jangka
panjang) dan ULN sektor swasta sebesar US$120,4 miliar (43,9 persen dari
total ULN jangka panjang).
Sementara itu, ULN berjangka pendek sebesar US$ 42,0 miliar (13,3
persen dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar US$ 41,2
miliar (98,1 persen dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar US$ 0,8 miliar (1,9 persen dari total ULN jangka pendek).
ULN berjangka panjang tumbuh 3,1 persen (yoy), lebih rendah
dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2016 yang sebesar 6,2 persen
(yoy), sementara ULN berjangka pendek tumbuh 7,1persen (yoy), juga lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan Oktober 2016 sebesar 8,3 persen (yoy).
Menurut sektor ekonomi, ULN swasta pada akhir November 2016
terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan,
serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut
terhadap total ULN swasta mencapai 76,8 persen. Dibandingkan dengan
bulan sebelumnya, ULN sektor keuangan, pertambangan, serta listrik, gas
dan air bersih pada November 2016 mencatat pertumbuhan tahunan yang
negatif, sementara ULN sektor industri pengolahan tumbuh melambat.
Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada November 2016 masih
cukup sehat, namun tetap mewaspadai risikonya terhadap perekonomian
nasional. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN,
khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung
pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi
stabilitas makroekonomi. (Yas/Gdn)
0 komentar :
Post a Comment